Jadi TikTok di banned USA cuma sebentar, kayak 48 jam. Dan sekarang TikTok Kayaknya udah kembali beroperasi, biarpun belum kayak biasanya. Soalnya aplikasinya belum balik di AppStore. Tapi beberapa user udah bisa mengakses TikTok lagi sih, setelah beberapa saat sebelumnya TikTok tidak bisa diakses.
Nah sekarang yang jadi pertanyaan adalah, kenapa kok presiden Amerika USA Donald Trump itu ngotot banget buat gak ngebanned TikTok? Apa untungnya buat dia? Kan dia udah jadi presiden, punya kekuasaan, ada banyak hal yang harus dikerjakan; lah kok malah ngurusin TikTok yang adalah sekedar sosial media. Yang mana TikTok ini dikatakan sebagai Spyware China. Apa Donald Trump ini tidak punya prioritas, tentang apa yang harus dilakukan, dan mana yang lebih penting, dan juga mana yang harus didahulukan ketika dia memiliki kekuasaan sebagai seorang presiden?
Seharusnya TikTok ban ini permanen dan menyeluruh di USA. Gua setuju banget tuh, gua pengen ngeliat platform segede TikTok hancur wkwk. Tapi Donald Trump terus-terusan berusaha menggagalkan penge-bannan TikTok ini. Dan dia juga sudah berjanji bahwa besok ketika dia sudah diangkat menjadi presiden, dia akan mengeluarkan eksekutif order untuk memulihkan TikTok. Sehingga TikTok kemungkinan besar akan dapat kembali beroperasi di USA seperti biasa.
Padahal kalau TikTok jadi di banned secara permanen di USA, maka market terbesar TikTok adalah India dan juga Indonesia. Perlu kalian ketahui, itu sama saja dengan bunuh diri. Market USA adalah market yang paling menentukan kesuksesan sebuah platform sosial media. Kalau sosial media tidak sukses di USA, tapi cuma sukses di Indonesia, itu sama aja dengan bohong, sama saja dengan gagal total.
Soalnya market Indonesia itu tidak sesignifikan itu. Value dari market Indonesia itu sangat kecil. Bukan hanya secara value dari segi finansial, tapi juga value secara quality — kualitas konten-konten yang bisa di generate oleh market Indonesia, itu jauh berbeda dengan value dan kualitas konten yang bisa di generate oleh market Amerika. Kan film-film indonesia saja kualitasnya juga jauh berbeda dari film-film kualitas USA. Maka tentu saja kualitas konten yang bisa dibikin oleh masyarakat Indonesia juga jauh berbeda dari kualitas masyarakat USA.
Tapi jangan khawatir. Donald Trump akan naik menjadi Presiden pada tanggal 20 Januari, itu besok. Dan dia akan menteken eksekutif order buat memulihkan operasional TikTok di USA.
Beneran ngotot banget itu si Donald Trump, buat mempertahankan TikTok beroperasi di USA. Soalnya kemarin waktu pemilihan presiden, dia banyak dapat pendukung dari masyarakat muda yang notabene adalah pengguna TikTok. Jadi kayaknya dia pengennya mempertahankan base pendukungnya. Atau kalau nggak gitu dia juga mungkin kurang kerjaan aja. Presiden kok ngurusin TikTok yang nggak sepenting itu. Kan lebih penting masalah Ukraina atau Palestina. Lah ini yang diurus kok malah TikTok? Kurang kerjaan aja jadi presiden. Gitu sih menurut gua.
Menurut gua Donald Trump ini kurang kerjaan buat ngurusin TikTok. Kalau gue jadi presiden ya gua lebih mikirnya mungkin ke ekonomi atau keamanan luar negeri, keamanan dunia internasional. Lha ini Donald Trump malah ngurusin TikTok, yang gak sebegitu pentingnya, dan kemungkinan besar juga banyak yang bisa lebih ngurusin, bisa didelegasikan.
Donald Trump ini kayak gak paham kalau hal-hal remeh gini bisa didelegasikan. Tapi dia memilih untuk turun langsung, mengurusi langsung masalah tentang status operasional TikTok di USA. Kan dia punya Elon Musk yang bisa bantuin dia ngurusin masalah TikTok ini.
Elon Musk kan orang kepercayaannya. Kemarin bantuin dia naik jadi presiden. Dan malahan Elon Musk ini dipercaya sebagai staf khusus efisiensi pemerintahan. Jadi ya Elon Musk ini semacam Erick Thohir gitulah. Yang serba bisa dan serbaguna buat ngurusin masalah-masalah yang berkaitan dan bersangkutan dengan pemerintahan, tapi tidak secara langsung, dan tidak berdampak signifikan. Kayak olahraga gitu, sepak bola; itu kan yang ngurusin Erick Thohir. Nah TikTok ini kan seperti sepak bola itu kan, jadi harusnya TikTok ini yang ngurusin Elon Musk. Si Erick Thohir-nya USA.
Tapi jujur aja gua bukan orang yang respect sama Erick Thohir. Gua sama sekali gak respect sama Erick Thohir. Dia itu adalah orang yang tiba-tiba ke naik ke peringkat atas pemerintahan, tanpa kita tahu bagaimana background dia, achievement apa yang udah dia lakukan. Terus tiba-tiba langsung gitu aja jadi orang kepercayaan pemerintah buat ngurusin hal-hal yang serbaguna.
Dia kan aslinya bukan pemerintahan ya, backgroundnya. Backgroundnya Erick Thohir itu aslinya bisnis. Terus sukses di bisnis maka dari itu dipercaya untuk mengurusi urusan pemerintahan. Jadi dia itu semacam karbitan gitu, tiba-tiba langsung kerja jadi pimpinan. Gua sih gak respect sama sekali ya sama dia.
Tapi menurut gua, Donald Trump ini kurang kerjaan aja ngurusin TikTok ini.
Tapi gua juga kurang peduli sih sama status TikTok kalaupun dia jadi di banned di USA. Soalnya gue sendiri juga jarang make TikTok. Bahkan bisa dikatakan gua kagak pernah buka aplikasi TikTok. Buat gua TikTok Itu kontennya receh. Kata orang malah bikin brain rot; tahu tuh apa artinya.
Lagian juga apa untungnya TikTok beroperasi di USA atau enggak buat kita yang ada di Indonesia? Emang TikTok punya TikTok Shop, e-commerce itu. Iya karena itulah TikTok kemarin beli Tokopedia, soalnya kan Indonesia ini adalah market terbesar kedua buat TikTok.
Tapi secara opini individu, gua sih nggak ngerasa bakalan ada dampak yang signifikan terjadi ama gua dengan beroperasi atau tidak beroperasinya TikTok di USA. Kalo di elu mungkin iya, ada dampaknya. Tapi di gua kagak cuy wkwk.
Banyak juga orang dari USA yang sebenarnya gak peduli tentang ban TikTok ini. Mereka itu tipe orang yang lebih memakai Facebook atau Instagram atau X. Kurang tertarik dengan dance TikTok. Kurang tertarik dengan konten receh.
Gua sendiri juga gak tertarik sama konten receh TikTok. Dan gua juga bukan pengguna setia TikTok. Jadi TikTok di-ban atau enggak itu juga gak ada impactnya buat gua.
Kalau kalian gimana? Kalau TikTok jadi di banned di USA kemungkinan besar TikTok akan mendapatkan masalah besar yang berujung pada kebangkrutan loh.
Tapi jangan khawatir, karena presiden Donald Trump sudah mengeluarkan perintah untuk kembali memulihkan TikTok ke kondisi normal. Banned-nya kemarin cuma bertahan 48 jam, itu dua hari saja. Bahkan Apple sudah mengeluarkan pengumuman khusus ya, perihal take down TikTok ini. Tapi kemudian, 48 jam selanjutnya, apple diinstruksikan untuk kembali memulihkan layanan TikTok. Ini faktap banget sih.
Gua nggak habis pikir apa untungnya Donald Trump bela-belain TikTok buat balik beroperasi di USA. Padahal kan dia presiden. Ada banyak hal lain yang lebih penting yang seharusnya dia urusin. Apa jangan-jangan hal-hal yang lain itu dianggap sebagai masalah kecil buat seorang Donald Trump?