Gua kemarin cobain RSS

Gua kemarin cobain RSS

Kemarin sebenarnya gua cobain RSS. Itu karena gua pengen bisa dapat sumber informasi tentang berita terkini ataupun juga belajar tentang hal baru. Tapi ternyata X (Twitter) itu masih lebih sesuai buat mendapatkan informasi terbaru, ketimbang legacy journalism seperti Televisi, penyedia berita lama seperti Detik, Tempo, Kompas, seperti yg coba gua akses dg RSS ini.

Gua make-nya kemarin free-trial yg Bazqux reader for 30 days. Tapi ternyata karena ternyata berita RSS tidaklah secepat dan se-direct postingan di X, gua cancel free-trial-nya. Trus gua pindah make Feedly aja, RSS juga, yg gratisan.

Feedly ada sih yg berbayar fiturnya. Tp dalam keadaan seperti ini di mana legacy journalism itu sudah mulai serba kurang, dan pengetahuan yg didapat dari jurnal umum dan blog itu makin tersisihkan oleh sosial media, jadi fitur2 premium RSS Feedly juga ga bakalan berpengaruh besar.

Coba bayangin aja, fitur Search itu premium di Feedly. Tapi ya apa yg mau di search, kalo konten berita-nya itu2 mulu, dan orang lebih milih format video di YouTube atau TikTok buat sharing pengetahuan.

Dan mungkin perlu gua ulang sekali lagi, media massa seperti Detik, Kompas, TVOne, MetroTV dan semua media berita televisi pada umumnya itu sebutannya skrg adalah Legacy Journalism, atau jurnalisme lama. Skrg jurnalisme yg umum adalah di sosmed, secara langsung oleh per individu, atau bisa juga kelompok, seperti manfess, atau akun2 pemberitaan populer yg kalian temui di sosial media X atau FB.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *