3 format konten yang bisa kalian coba

3 format konten yang bisa kalian coba

Ada 3 format konten yang bisa kalian coba kalau kalian tertarik untuk menjadi konten kreator beneran, bukan cuma karbitan sok-sok nambahin label “konten kreator” di profile padahal cuma update status di X atau FB atau instagram.

3 format konten yang bisa kalian coba itu:
1. Teks
2. Audio
3. Video

Image tidak termasuk konten. Image itu khusus untuk postingan sosmed, khususnya Instagram. Dan biarpun postingan instagram dapat menggunakan image, tapi image itu tidak dianggap sebagai konten, namun hanya postingan / update status.

Apa yg mau dirasakan dari gambar tidak bergerak? Paling juga paling pol image-nya ditambahi teks, sehingga esensi konten-nya menjadi format teks juga, bukan lagi image. Image hanya sebagai deskripsi pelengkap, atau sebagai bukti bahwa apa yang kalian sampaikan dalam teks tersebut adalah ril.

Image saja tidaklah cukup sebagai konten. Harus juga menyertakan value yg ril yang ditambahkan melalui konteks yang diucapkan melalui teks tambahan atau caption.

Sedangkan untuk konten berbentuk teks itu seperti blog, newsletter atau postingan sosmed di X atau FB. 

Audio itu podcast, tapi di indo jarang yang denger podcast. Kalo di US yang denger podcast banyak. tapi kalo buat indo mendingan jangan bikin konten audio lah. Minim audiens. 

Video itu YouTube, TikTok atau postingan di X atau FB yang menyertakan video. Nah yang paling banyak sekarang ini model konten video ini. Konten teks lebih digunakan buat postingan sosmed aja. Newsletter juga mungkin kalian males ngetik. 

Jadi kalau mau bikin konten itu video aja.

Ini bukan gua sendiri yang bilang ada 3 jenis format dalam pembuatan konten. Ini yang ngomong konten kreator top USA, yang sudah berpengalaman membuat konten. Namanya Gary Vaynerchuk. Dia yang ngomong. Dia meng-kategorikan format konten itu cuma ada 3 jenis ini.

Dan mengetahui hanya ada 3 format konten yg bisa kalian pilih sebagai media kalian untuk menjadi konten kreator, seharusnya dapat membuat kalian lebih fokus dan sadar dengan pilihan format yang akan kalian gunakan. 

Adanya emang hanya 3 format itu: teks, audio & video. Jadi kalau mau serius bikin konten video itu kalian harus sadar kalo pilihan lainnya (teks & audio) itu tidaklah semenarik format video yg sedang kalian gunakan. 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *